MTs Ma’arif Al-Bajuri Ziarah ke Makam Perintis Madrasah dan Auliya’ Ponorogo

Albajuri News, Ponorogo. MTs. Ma’arif Al-Bajuri ziarah di Bulan Sya’ban. Bulan Sya’ban dalam istilah Jawa sering disebut dengan “Sasi Ruwah”, artinya, “Bulan Arwah”. Mengutip youtube Ngaji Gus Baha(5/2/2025), Ruwah merupakan kata serapan dari bahasa Arab ke dalam bahasa Jawa yang berarti arwah atau roh. Penyebutan “Sya’ban” dengan “ruwah” ini diistilahkan oleh wali songo agar orang-orang teringat pada para leluhur, berziarah, dan mengirimkan do’a. Lebih lanjut dijelaskan bahwa tradisi mendoakan leluhur di Jawa pada bulan Sya’ban ini ternyata diinspirasi dari tradisi penduduk Yaman yang mengadakan haul Nabi Hud setiap tahunnya. Tradisi itulah yang dikembangkan wali songo ke tanah Jawa hingga mengakar di Indonesia.

Meneruskan tradisi tersebut, sekaligus menyambut bulan suci Ramadhan, MTs. Ma’arif Al-Bajuri melaksanakan ziarah dan ngalap barokah dari para pendahulu yang dirahmati Allah. Agenda ini sudah menjadi program tahunan madrasah setiap menjelang bulan Ramadhan. Diawali dari ziarah ke makam perintis madrasah, yakni Mbah Kyai Bajuri dan dilanjut ke makam waliyullah, Syekh Maulana Yuslah Dahnan al-Maghrobi pada Rabu (19/2/2025) (20 Sya’ban 1446 H), yang terletak tidak jauh dari madrasah. Hal ini dimaksudkan untuk mengawali kegiatan ziarah ini dari sosok yang paling dekat dan berjasa dalam perintisan MTs. Ma’arif Al-Bajuri.

Kemudian, pada Kamis (20/2/2025) (21 Sya’ban 1446 H), ziarah dilanjutkan ke makam para Auliya’ Ponorogo. Yakni, Kyai Ageng Umar Shodiq (Babadan), Bathoro Katong (Jenangan), Kyai Ageng Muhammad Besari (Tegalsari), dan Kyai Nur Shodiq al-Hafidz (Tegalsari). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pendidik/tenaga kependidikan dan peserta didik MTs. Ma’arif Al-Bajuri, baik kelas VII, VIII, maupun IX dengan mengendarai bus. Di mulai dari titik kumpul yang disepakati, yakni di halaman madrasah pukul 07.00 WIB, kegiatan ini dimulai dan berjalan lancar hingga kembali pada pukul 13.00 WIB.

Demikian kegiatan ziarah ini dimaksudkan untuk meneruskan sesuatu yang baik yang perlu dipertahankan dari zaman wali songo. Kegiatan ini juga perantara meraih cinta Allah dengan mendekati orang-orang yang dikasihi Allah, yakni para wali-Nya. Sehingga, do’a-do’a yang dipanjatkan akan lebih berpeluang besar untuk dikabulkan oleh Allah. Hal ini juga mengingatkan bahwa segala sesuatu itu berawal dan pada akhirnya akan kembali kepada Allah. Penguatan akan kepercayaan ini menjadikan kita selalu ingat dan selangkah demi langkah mendekat pada Allah Swt. dengan jiwa yang bersih.

Berita Terkait

Berita Terbaru

Kalender

Maret 2025
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
31